Bab
I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Bumi memiliki seluruh sifat yang
diperlukan bagi kehidupan. Salah satunya adalah keberadaan atmosfer, yang
berfungsi sebagai lapisan pelindung yang melindungi makhluk hidup. Atmosfer terdiri
dari lapisan yang berbeda yang tersusun secara berlapis satu diatas yang
lainnya. Persis sebagaimana dipaparkan dalam Al-qur’an surat Al-Baqarah ayat 29
yang menyatakan bahwa atmosfer terdiri dari tujuh lapisan. Oleh karena itu mengingat
pentingnya pengetahuan mengenai atmosfer maka penulis menyusun makalah yang
diberi judul “ATMOSFER BUMI”.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini masalah yang akan diangkat adalah:
1.
Apa
pengertian Atmosfer?
2.
Apa
saja lapis lapisan Atmosfer?
3.
Apa
saja komposisi udara Atmosfer?
4.
Bagaimana
sifat Atmosfer?
5.
Bagaimana
Cuaca dan Iklim Atmosfer?
6.
Apa
Manfaat Atmosfer dalam kehidupan?
C. Tujuan
1.
Sebagai
tugas dari guru bidang studi Fisika;
2.
Sebagai
bahan referensi pengetahuan tentang Atmosfer;
3.
Sebagai
pengenalan terhadap atmosfer dan lapisan lapisanya;
4.
Sebagai
antisifasi terhadap masalah social itu sendiri;
5.
Untuk
menindak lanjuti masalah yang terjadi di seputar kita.
Bab
II
Pembahasan
Materi
A. Pengertian Atmosfer
Bumi merupakan salah satu planet
yang ada di tata surya yang memiliki selubung yang berlapis-lapis. Selubung
bumi tersebut berupa lapisan udara yang sering disebut dengan atmosfer.
Atmosfer terdiri atas bermacam-macam unsur gas dan di dalamnya terjadi proses
pembentukan dan perubahan cuaca dan iklim. Atmosfer melindungi manusia dari sinar
matahari yang berlebihan dan meteor-meteor yang ada. Adanya atmosfer bumi
memperkecil perbedaan temperatur siang dan malam. Gejala yang terjadi di
atmosfer sangat banyak dan beragam. Pada lapisan bawah angin berhembus, angin
terbentuk, hujan dan salju jatuh, dan terjadilah musim panas dan musim dingin.
Semua ini merupakan gejala yang lazim terjadi yang sering disebut cuaca.
Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang
menyelimuti permukaan padat dan cair pada bumi. Selubung ini membentang ke atas
sejauh beratusratus kilometer, dan akhirnya bertemu dengan medium antar planet
yang berkerapatan rendah dalam sistem tata surya. Atmosfer terdapat dari
ketinggian 0 km di atas permukaan tanah sampai dengan sekitar 560 km dari atas
permukaan bumi.
B. Lapisan-lapisan Atmosfer Bumi
1. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan
terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0 - 18 km di atas permukaan bumi.
Tebal lapisan troposfer ratarata ± 10 km. Di daerah khatulistiwa, ketinggian
lapisan troposfer sekitar 16 km dengan temperatur rata-rata 80°C. Daerah sedang
ketinggian lapisan troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata 54°C,
sedangkan di daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperatur
rata-rata 46°C. Lapisan troposfer ini pengaruhnya sangat besar sekali terhadap
kehidupan mahkluk hidup di muka bumi. Lapisan ini selain terjadi
peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim, juga terdapat kira-kira 80% dari
seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat pada lapisan ini.
Ciri khas yang terjadi pada lapisan troposfer adalah suhu (temperatur) udara
menurun sesuai dengan perubahan ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari
permukaan bumi, suhu (temperatur) udara menurun sebesar ± 0,5°C. Lapisan
troposfer paling atas, yaitu tropopause yang menjadi batas antara troposfer dan
stratosfer. Suhu (temperatur) udara di lapisan ini relatif konstan atau tetap,
walaupan ada pertambahan ketinggian, yaitu berkisar antara -55°C sampai -60°C.
Ketebalan lapisan tropopause ± 2 km.
Pada lapisan ini, hampir semua
jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan dan kelembaban udara
yang kita rasakan seharihari terjadi.
Ketinggian yang paling rendah
adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap
radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Pada troposfer
ini terdapat gas-gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan
global. Troposfer terdiri atas:
a.Lapisan
planetair
|
:
0-1 km
|
b.Lapisan
konveksi
|
:
1-8 km
|
c.Lapisan
tropopause
|
:
8-12 km.
|
Tropopause
merupakan lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan stratosfer yang
temperatunya relatif konstan. Pada lapisan tropopause kegiatan udara secara
vertikal terhenti.
2. Stratosfer
Lapisan kedua dari atmosfer adalah
stratosfer. Stratosfer terletak pada ketinggian antara 18 - 49 km dari
permukaan bumi. Lapisan ini ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya
suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian dari permukaan
bumi. Kenaikan suhu udara berdasarkan ketinggian mulai terhenti, yaitu pada
puncak lapisan stratosfer yang disebut stratopause dengan suhu udara sekitar
0°C.
Stratopause adalah lapisan batas
antara stratosfer dengan mesosfer. Lapisan ini terletak pada ketinggian sekitar
50 - 60 km dari permukaan bumi. Stratosfer terdiri atas tiga lapisan yaitu,
lapisan isotermis, lapisan panas dan lapisan campuran teratas.
Umumnya suhu (temperatur) udara
pada lapisan stratosfer sampai ketinggian 20 km tetap. Lapisan ini disebut
dengan lapisan isotermis. Lapisan isotermis merupakan lapisan paling bawah dari
stratosfer. Setelah lapisan isotermis, berikutnya terjadi peningkatan suhu
(temperatur) hingga ketinggian ± 45 km. Kenaikan temperatur pada lapisan ini
disebabkan oleh adanya lapisan ozon yang menyerap sinar ultra violet yang
dipancarkan sinar matahari. lapisan stratosfer ini tidak ada lagi uap air, awan
ataupun debu atmosfer, dan biasanya pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet
terbang pada lapisan ini. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan cuaca.
Perubahan secara bertahap dari
troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan
stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu - 70°F atau
sekitar - 57°C. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola
aliran yang tertentu. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan
paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang cukup signifikan. Dari bagian
tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah
semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang
bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada
lapisan ini bisa mencapai sekitar 18°C pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan
stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.
Ozon adalah hasil reaksi antara
oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon di udara berfungsi menahan
radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan. Ozon berwarna biru pucat yang terbentuk dari tiga
atom oksigen (O ). Ozon adalah gas yang tidak berwarna dan dapat ditemukan di lapisan stratosfer yaitu lapisan awan yang
terletak antara 15 hingga 35 km dari permukaan bumi.
Lapisan ozon sangat penting karena
ozon menyerap radiasi ultra violet (UV) dari matahari untuk melindungi radiasi
yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam bentuk UV spektrum
mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya. Radiasi UV dengan
jarak gelombang adalah di antara 280 hingga 315 nanometer yang dikenali UVB dan
ia merusak hampir semua kehidupan. Adanya penyerapan radiasi UV-B sebelum sinar
UV sampai ke permukaan bumi, lapisan ozon melindungi bumi dari efek radiasi
yang merusak kehidupan.
3. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di
mana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke
lapisan keempat. Mesosfer terletak pada ketinggian antara 49 - 82 km dari
permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan
meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. Udara yang terdapat di sini akan
mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan
menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya
terbakar di lapisan ini.
Lapisan mesosfer ini ditandai dengan
penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4°C per seratus meter. Penurunan
suhu (temperatur) udara ini disebabkan karena mesosfer memiliki kesetimbangan
radioaktif yang negatif. Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C.
Bahkan di puncak mesosfer yang disebut mesopause, yaitu lapisan batas antara
mesosfer dengan lapisan termosfer temperaturnya diperkirakan mencapai sekitar
-100°C.
4. Termosfer
Termosfer adalah lapisan udara keempat,
peralihan dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 82 km.
Termosfer terletak pada ketinggian antara 82 - 800 km dari permukaan bumi.
Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer. Lapisan ini merupakan
tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada
perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek.
Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi
pada lapisan ini yaitu sekitar 19820°C. Perubahan ini terjadi karena serapan
radiasi sinar ultra ungu.
Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia
sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer,
yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan
ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.
5. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan udara kelima,
eksosfer terletak pada ketinggian antara 800 - 1000 km dari permukaan bumi.
Pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak
beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan
atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi. Lapisan ini sering
disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan ini sangat
berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.


Gambar. Lapisan atmosfer bumi
dengan ketinggian masing-masing.
C. Komposisi Udara di Atmosfer
Atmosfer mengandung campuran
gas-gas yang lebih terkenal dengan nama udara dan menutupi seluruh permukaan
bumi. Campuran gas-gas ini menyatakan komposisi dari atmosfer bumi. Bagian
bawah dari atmosfer bumi dibatasi oleh daratan, samudera, sungai, danau, es,
dan permukaan salju. Gas pembentuk atmosfer disebut udara. Udara adalah
campuran berbagai unsur dan senyawa kimia sehingga udara menjadi beragam.
Keberagaman terjadi biasanya karena kandungan uap air dan susunan masing-masing
bagian dari sisa udara (disebut udara kering). Atmosfer Bumi terdiri atas
nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%),
karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya.

Nitrogen bereaksi lambat, tetapi
merupakan bagianpenting dari kehidupan sehingga keseimbangan nitrogen di udara, di laut dan di dalam bumi sangat dipengaruhi oleh
makhluk hidup. Karbondioksida yang berlimpah dari sinar matahari membuat
karbohidrat dengan hasil sampingan oksigen (fotosintesis).
Oksigen terakumulasi di udara
kemudian berkembang makhluk yang membutuhkan oksigen.
Gas nitrogen merupakan gas yang paling banyak terdapat
dalam lapisan udara atau atmosfer bumi. Salah satu sumbernya yaitu berasal dari
pembakaran sisa-sisa pertanian dan akibat letusan gunung api. Gas lain yang
cukup banyak dalam lapisan udara atau atmosfer adalah oksigen. Oksigen antara
lain berasal dari hasil proses fotosintesis pada tumbuhan yang berdaun hijau.
Dalam proses fotosintesis, tumbuhan menyerap gas karbondioksida dari udara dan
mengeluarkan oksigen. Gas karbondioksida secara alami besaral dari pernapasan
mahkluk hidup, yaitu hewan dan manusia. Serta secara buatan gas karbondioksida berasal
dari asap pembakaran industri, asap kendaraan bermotor, kebakaran hutan, dan
lain-lain.
Selain keempat gas tersebut di atas
ada beberapa gas lain yang terdapat di dalam atmosfer, yaitu di antaranya ozon.
Walaupun ozon ini jumlahnya sangat sedikit namun sangat berguna bagi kehidupan
di bumi, karena ozon yang dapat menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan
sinar matahari sehingga jumlahnya sudah sangat berkurang ketika sampai di
permukaan bumi. Apabila radiasi ultra violet ini tidak terserap oleh ozon, maka
akan menimbulkan malapetaka bagi kehidupan mahkluk hidup yang ada di bumi.
Radiasi ini di antaranya dapat membakar kulit mahkluk hidup, memecahkan kulit
pembuluh darah, dan menimbulkan penyakit kanker kulit.
Selain unsur pembentuk yang berupa
gas, udara juga mengandung partikel padat dan cair, yang kebanyakan begitu
kecilnya sehingga gerakan udara dapat mengimbangi kecenderungan partikel
tersebut jatuh ke tanah. Partikel itu dapat berasal dari debu yang terangkat
oleh angin, partikel garam laut, ataupun hasil pembakaran dan pengolahan dalam
industri.
Berdasarkan pengalaman sehari-hari
kita mengetahui bahwa suhu udara berubah-ubah dari waktu ke waktu; pagi yang
sejuk diikuti oleh sore hari yang panas, dan musim dingin yang dingin diikuti
musim panas yang pana dalam suatu daur yang tetap. Suhu menjadi beragam dari
tempat ke tempat pada waktu yang sama. Pada wilayah yang lintang rendah lebih
panas daripada wilayah pada lintang yang lebih tinggi dan daerah yang rendah
lebih panas daripada pegunungan tinggi. Bumi secara keseluruhan selama setahun
penuh, suhu rata-rata di dekat tanah pada muka laut (suhu permukaan) adalah
15°C (288°K, 59°F). Rata-rata keseluruhan sepanjang tahun turun menurut
ketinggian. Namun, kira-kira di atas 12 km (40.000 kaki) penurunan suhu
berhenti.
Lapisan atmosfer dengan suhu yang
rata-rata berkurang menurut kentinggian, disebut troposfer, lapisan diatasnya
denagn suhu tetap atau meningkat disebut stratosfer. Pada permukaan diantara
troposfer dan stratosfer (kadang-kadang berupa lapisan peralihan) disebut
tropopause. Daerah dimana cuaca terjadi adalah bagian terbawah atmosfer, yang
disebut troposfer (daerah inilah yang menjadi perhatian bagi para ahli
meteorologi). Troposfer memiliki sifat penting,
yaitu bahwa secara umum temperatur berkurang terhadap ketinggian. Diatas
troposfer adalah stratosfer yang dicirikan oleh bertambahnya temperatur
terhadap ketinggian. Diskontinuitas yang membedakan troposfer dengan stratosfer
adalah lapisan tropopause.
Pada troposfer campuran gas-gas
terdiri dari 78% nitrogen dan 21% oksigen (prosen dalam volume). Sisanya
sebesar 1% adalah campuran gas yang terdiri dari argon, karbondioksida, dan
gas-gas lainnya. Campuran gasgas tanpa uap-air disebut sebagai udara kering,
dan campuran gas-gas tanpa terkecuali disebut sebagai udara lembab.
D.
Sifat Atmosfer Bumi
1. Merupakan
selimut gas tebal yang secara menyeluruh menutupi bumi sampai ketinggian 560 km dari permukaan bumi.
2. Atmosfer
bumi tidak mempunyai batas mendadak, tetapi menipis lambat laun dengan menambah
ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
3. Tidak
berwarna, tidak berbau, tidak dapat dirasakan, tidak dapat diraba (kecuali
bergerak sebagai angin).
4. Mudah
bergerak, dapat ditekan, dapat berkembang.
5. Mempunyai
berat (56 x 1014 ton) dan dapat memberikan tekanan. 99% dari beratnya berada
sampai ketinggian 30 km, dan separuhnya
berada di bawah 6000 m.
6. Memberikan
tahanan jika suatu benda melewatinya berupa panas akibat pergesekan (misalnya
meteor hancur sebelum mencapai permukaan bumi).Sangat penting untuk kehidupan
dan sebagai media untuk proses cuaca.
7. Sebagai
selimut yang melindungi bumi terhadap tenaga penuh dari matahari pada waktu
siang, menghalangi hilangnya panas pada waktu malam. Tanpa atmosfer suhu bumi
pada siang hari 93,3°C dan pada malam
hari -148,9°C.
E.
Cuaca dan Iklmi
Cuaca dan iklim merupakan gejala
alamiah yang sangattpenting bagi kehidupan
manusia, dengan mengetahui pola cuaca
dan iklim seperti periode musim hujan dan kemarau, maka para petani dapat
menentukan musim tanam yang tepat agar produksi pertaniannya baik. Selain itu,
kondisi cuaca dan iklim seperti arah dan
kecepatan angin sangat diperlukan bagi para nelayan untuk menentukan saat-saat
yang tepat pergi ke laut mencari ikan serta masih banyak sektor-sektor
kehidupan yang berkaitan dengan kondisi cuaca
dan iklim. Cuaca dan iklim merupakan akibat dari proses-proses yang
terjadi di atmosfer yang menyelubungi bumi.
Cuaca adalah keadaan udara pada
saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu
yang singkat. Cuaca terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya:
pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbedabeda untuk
setiap tempat serta setiap jam.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama
dan meliputi wilayah yang luas. Iklim dapat terbentuk karena adanya:
1. Rotasi
dan revolusi bumi sehingga terjadi pergeseran semu harian matahari dan tahunan.
2. Perbedaan
lintang geografi dan lingkungan fisis.
Ilmu
yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi, sedangkan ilmu yang
mempelajari tentang keadaan cuaca disebut Meteorologi. Ada beberapa unsur yang
mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu daerah atau wilayah, yaitu: suhu
atau temperatur udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara dan curah hujan.
F. Manfaat Atmosfer
Setiap kali menghirup udara,
manusia diingatkan bahwa tidak dapat hidup tanpa udara. Udara bersih adalah
kebutuhan fisik manusia yang merupakan
hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan. Atmosfer membuat
suhu bumi sesuai untuk kehidupan manusia. Adanya efek rumah kaca di atmosfer,
sinar matahari yang masuk ke bumi dapat diserap dan menghangatkan udara. Suhu
rata-rata di permukaan bumi naik 33°C lebih tinggi menjadi 15°C dari seandainya
tidak ada efek rumah kaca (-18°C), suhu yang terlalu dingin bagi kehidupan
mnusia. Efek rumah kaca disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.
Atmosfer berguna untuk melindungi
makhluk hidup yang yang ada di muka bumi karena membantu menjaga stabilitas
suhu udara siang dan malam, menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat
berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi lainnya. Atmosfir juga melindungi bumi
dari suhu dingin membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar 270°C di bawah
nol. Selain atmosfer, sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat
keberadaan medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi
berbahaya yang mengancam planet ini. Radiasi yang terus-menerus dipancarkan
oleh matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup.
Apabila sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut jilatan
api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan menghancurkan
seluruh kehidupan di muka bumi.
Bumi memiliki kerapatan terbesar di antara
planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel
dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan medan magnetnya yang besar. Medan
magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang
melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung
ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung di Bumi.
Satu-satunya planet berbatu lain yang berkemungkinan memiliki medan magnet
adalah Merkurius tetapi kekuatan medan magnet planet ini 100 kali lebih kecil
dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembaran Bumi, tidak memiliki medan magnet.
Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah rancangan istimewa yang hanya
ada pada Bumi.
Bab
III
Penutup
A. Kesimpulan
a. Atmosfer
adalah lapisan udara yang menyelimuti/ menyelubungi bumi/planet lain.
1. Troposfer
Lapisan
paling bawah dengan ketinggian 0 – 8 km (kutub)
dan 0 – 16 km (katulistiwa). Tempat terjadinya proses cuaca.
Semakin ke atas suhu semakin turun.
dan 0 – 16 km (katulistiwa). Tempat terjadinya proses cuaca.
Semakin ke atas suhu semakin turun.
2. Stratosfer
Pada ketinggian 15 – 50 km. Terdapat lapisan ozon
(O3).
3. Mesosfer
Pada
ketinggian 50 – 85 km. Suhu mencapai 100 oC sehingga meteor-meteor terbakar.
4. Termosfer
Pada
ketinggian 85 – 500 km. Terdapat lapisan ionosfer yang memantulkan gelombang
radio.
5. Eksosfer
Lapisan terluar dengan ketinggian > 500 km.
Didominasi gas hidrogen.
b. Sifat
Atmosfer :
1. Tidak
berwarna
2. Tidak
berbau
3. Tidak
memiliki rasa dan tidak dapat dirasakan
4. Mudah
bergerak
B. Saran
Demikian makalah yang saya buat,
semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin
di sampaikan, silahkan sampaikan kepada penulis.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon
dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak
luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Auto
Biografi Penulis
Nama saya Arif Hidayat, saya lahir
pada 01 Februari 1997 di Ciamis. Saya adalah anak ketiga dari empat bersaudara.
Saya mulai bersekolah saat usia sekitar
6 tahun di MIS PUI Kertabiasa. Lulus dari sekolah dasar saya melanjutkan
sekolah di Mts Talagasari Kawali yang cukup jauh dari rumah saya. Semasa MTs saya
banyak belajar agama, karena semasa Mts tersebut saya sambil mengaji di Pondok Pesantren
Bahrul ‘Uluum.
Kemudian setelah lulus dari MTs saya
melanjutkan bersekolah di MA Nurul Huda. Saya di MA Nurul Huda Mengambil
Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam.
Jika ada yang ingin di tanyakan
tentang kehidupan Penulis dapat di hubungi di :
Facebook : Arif Hidayat
Twitter : @arifhidayat9798
Blogger : arif0907.blogspot.com
Cukup Sekian sekilas tentang
Penulis.
Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar